Pengertian dan Fungsi UPS
PENGERTIAN UPS
UPS
merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply yang mempunyai
pengertian bahwa UPS adalah perangkat output yang merupakan catu daya
yang tidak dapat diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri
adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya arus listrik yang digunakan
untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS bekerja
sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi.
FUNGSI UPS
Fungsi UPS
adalah sebagai penstabil listrik dan untuk memback up kebutuhan
listrik. Ini memungkinkan komputer yang kita gunakan akan terlindungi
oleh perangkat UPS. Artinya semua data yang ada di komputer kita telah
disimpan di dalam memori perangkat UPS. Ini dinamakan dengan istilah
Back Up. Nah, apabila komputer kita sedang terkena kendala seperti
kelebihan daya listrik, atau kekuarangan daya listrik, atau matinya daya
listrik, maka secara otomatis UPS akan menyimpan semua data di komputer
kita yaitu dengan cara memback up semua file dan dokumen penting untuk
diamankan. Jadi komputer kita akan terselamatkan oleh kendala-kendala
tadi jika terdapat perangkat UPS.
JENIS-JENIS UPS
1. Standby
JENIS-JENIS UPS
1. Standby
UPS tipe Standby
merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk
disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk
mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber
daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya
utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi
terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan
bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil
serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah.
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompakKekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVAKeterangan: Paling cocok untuk pengguna personal
2. Line Interactive
UPS tipe ini
adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang
web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal
ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe
ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian
Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output
sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian
batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan
menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. Posisi Inverter
yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal
inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server
dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu
3. Double Conversion Online
Tipe ini
merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe
ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki
sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber
listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan
memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian
input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada
Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus
listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil
jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di
atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari
sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel
Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.
4. Delta Conversion Online
Diagram UPS ini
merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah
diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki
kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter
untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini
melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.
Misalkan saja
sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta
Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut
menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion
memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan
karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk
mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada
sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir
energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi
terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan
penggunaan kabel.
0 komentar:
Posting Komentar